Sukabumi, – Hubungan antara orang tua dan anak adalah salah satu ikatan paling sakral yang dianugerahkan oleh Allah SWT. Hubungan ini dibangun atas dasar kasih sayang, kepercayaan, dan saling menghormati. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang hubungan ini diuji dengan berbagai tantangan, termasuk hasut dan fitnah yang dapat merusak keharmonisan keluarga.
Hasut dan fitnah bukan hanya sekadar perilaku buruk, tetapi juga merupakan dosa besar yang bisa membawa dampak serius, baik di dunia maupun di akhirat. Allah SWT telah memperingatkan umat-Nya tentang bahaya perbuatan ini dalam berbagai ayat Al-Qur’an, agar manusia tidak terjerumus ke dalamnya.
Pengertian Hasut dan Fitnah
Hasut adalah tindakan mempengaruhi atau membujuk seseorang agar membenci, mencurigai, atau merendahkan pihak lain, biasanya dengan tujuan merusak hubungan atau menciptakan permusuhan. Sedangkan fitnah adalah tindakan menyebarkan berita bohong, tuduhan palsu, atau informasi yang menyesatkan dengan maksud mencemarkan nama baik atau menimbulkan kebencian.
Dalam konteks hubungan keluarga, hasut dan fitnah bisa terjadi dalam dua arah:
- Anak terhadap Orang Tua – Misalnya, seorang anak yang memfitnah ayah atau ibunya dengan tuduhan yang tidak benar karena merasa kecewa atau marah, lalu menyebarkan berita bohong kepada sanak saudara atau tetangga untuk menjatuhkan kehormatan orang tua.
- Orang Tua terhadap Anak – Misalnya, seorang orang tua yang mempercayai informasi yang tidak benar tentang anaknya tanpa mencari kebenaran terlebih dahulu, sehingga menyebarkan prasangka buruk dan memperlakukan anaknya dengan tidak adil.
Dampak Hasut dan Fitnah dalam Keluarga
Allah SWT telah memperingatkan dalam firman-Nya:
“Dan janganlah kamu mengikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kesana kemari menyebarkan fitnah.” (QS. Al-Qalam: 10-11)
Dampak dari hasut dan fitnah dalam hubungan orang tua dan anak sangatlah besar, antara lain:
- Runtuhnya Kepercayaan dalam Keluarga
- Hasut dan fitnah dapat menghilangkan rasa percaya antara orang tua dan anak. Anak yang difitnah oleh orang tuanya atau orang tua yang terkena fitnah dari anaknya akan merasa kecewa, sakit hati, dan sulit untuk kembali membangun hubungan yang harmonis.
- Permusuhan dan Pertikaian Berkepanjangan
- Fitnah bisa memicu pertengkaran yang tak berkesudahan dalam keluarga. Anak yang merasa diperlakukan dengan tidak adil bisa menyimpan dendam terhadap orang tuanya, begitu juga sebaliknya. Hubungan keluarga yang seharusnya penuh dengan cinta dan kasih sayang malah dipenuhi dengan kemarahan dan kebencian.
- Ketidakadilan dan Penyebaran Kebohongan
- Jika fitnah tidak segera diluruskan, maka pihak yang terkena fitnah akan mengalami ketidakadilan. Tuduhan palsu dapat menyebabkan hukuman atau perlakuan yang tidak semestinya. Di masyarakat, fitnah juga bisa menyebar luas, mencemarkan nama baik orang yang difitnah dan merusak reputasi mereka.
- Akibat di Dunia dan Akhirat
- Allah SWT memberikan peringatan keras bagi mereka yang menyebarkan fitnah. Dalam QS. An-Nur: 19, Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang suka agar perbuatan yang keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan akhirat.”
- Di dunia, orang yang suka menyebarkan fitnah akan kehilangan kepercayaan dari orang-orang di sekitarnya. Di akhirat, mereka akan menerima balasan atas perbuatan mereka, karena dosa fitnah dan hasut bukanlah dosa ringan di mata Allah.
Solusi untuk Menghindari Hasut dan Fitnah dalam Keluarga
Untuk menghindari dampak buruk dari hasut dan fitnah dalam hubungan orang tua dan anak, berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
- Menjaga Kejujuran dan Berprasangka Baik
- Allah SWT mengajarkan agar kita selalu berpikir positif dan tidak tergesa-gesa dalam mempercayai informasi. Sebelum mengambil kesimpulan, pastikan kebenaran suatu informasi agar tidak terjerumus dalam fitnah.
- Menanamkan Nilai Islam dalam Keluarga
- Orang tua perlu menanamkan nilai-nilai kejujuran, kasih sayang, dan keadilan dalam keluarga, sehingga anak-anak memahami pentingnya menjaga hubungan baik dan menjauhi hasut serta fitnah.
- Memperkuat Komunikasi dalam Keluarga
- Hindari prasangka buruk dengan berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak. Jika ada kesalahpahaman, selesaikan dengan berdialog secara baik-baik.
- Mengendalikan Emosi dan Tidak Mudah Terprovokasi
- Jangan biarkan emosi mengendalikan diri sehingga mudah terhasut atau percaya dengan fitnah. Selalu bersikap tenang dan berpikir rasional sebelum bertindak.
- Memohon Perlindungan kepada Allah SWT
- Salah satu cara terbaik untuk menjauhkan diri dari hasut dan fitnah adalah dengan berdoa kepada Allah agar diberikan perlindungan dari keburukan orang-orang yang berniat jahat.
Jadi, hasut dan fitnah adalah perbuatan yang sangat berbahaya dan dapat merusak hubungan antara orang tua dan anak. Oleh karena itu, Islam menekankan pentingnya menjaga lisan, hati, dan sikap agar tidak mudah terpengaruh oleh kebohongan dan provokasi.
Mari kita bersama-sama menjadikan keluarga sebagai tempat yang penuh dengan kasih sayang dan kejujuran, serta menjauhi segala bentuk hasutan dan fitnah. Dengan demikian, kita bisa menjalani kehidupan yang lebih damai dan memperoleh keberkahan dari Allah SWT.
Semoga kita semua terhindar dari perbuatan yang dapat merusak keharmonisan keluarga dan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. آمين يا رب العالمين.
Ruslan Raya Cikakak, Senin 12 Mei 2025.