Dalam kirab budaya ikut diarak gunungan bumi. Setidaknya, terdapat lima gunungan yang diperebutkan warga di halaman Masjid Agung Al Mabrur, di seberang Rumah Dinas Bupati Semarang.
Ribuan warga memeriahkan kirab budaya dalam rangka Hari Jadi ke-502 Kabupaten Semarang. Kurang lebih 72 kelompok mulai dari lembaga pendidikan hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Semarang menampilkan berbagai kreasi kesenian, mereka mengenakan busana warna-warni termasuk busana tradisional.
Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H., bersama Wakil Bupati H. Basari, S.T., M.Si., serta Forkompimda memimpin kirab budaya dan ikut berjalan dan juga menyapa warga.
“Antusiasme warga sangat luar biasa. Sepanjang jalan penuh dengan warga yang ikut menonton,” ungkap Ngesti Nugraha, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Semarang.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Semarang ini mengungkap bahwa hal ini merupakan kirab budaya yang paling meriah. Dua tahun terakhir, kirab budaya yang diadakan tak semeriah kali ini, akibat Pandemi Covid-19. Kirab budaya kali ini melibatkan semua elemen masyarakat, mulai lembaga pendidikan hingga OPD menampilkan kreasi kesenian masing-masing.
“Ini banyak kesenian yang tersaji, seperti, tarian khas Kabupaten Semarang, yakni, Tari Prajuritan dan juga tarian kreasi Legenda Ambarawa,” ujar Ngesti Nugraha.
Ngesti Nugraha menambahkan, meriahnya kirab budaya tahun ini akan tetap dipertahankan, dan di tahun yang akan datang akan diadakan kirab budaya yang lebih meriah lagi. Pihaknya akan lebih banyak lagi melibatkan elemen masyarakat dan instansi.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Semarang yang juga Sekretaris PDI Perjuangan Bondan Marutohening mengungkapkan, pada Hari Jadi ke-502, Kabupaten Semarang ini menjadi momentum untuk merefleksikan diri dan memotivasi ke depannya.
“Masih banyak hal yang masih kurang di tahun sebelumnya, di tahun ini harus dikerjakan. Mulai dari pelayanan dasar dan infrastruktur, masih banyak percepatan yang harus dilakukan,” tutup Bondan Marutohening.