Sukabumi, – Di pagi yang cerah di Muara Sukawayana, Mang Kudil dan rekan-rekannya dengan penuh semangat mencuci dan menjemur karpet untuk majlis yang akan digelar. Angin laut yang sepoi-sepoi menemani mereka, menghadirkan kesejukan di tengah kesibukan, Senin 05 Mei 2025.
Setelah tugas selesai, mereka berkumpul untuk membakar ikan dan menggelar tradisi ngaliwet di tepi pantai. Suasana semakin hangat dengan canda dan tawa, sementara aroma ikan bakar yang menggoda bercampur dengan deburan ombak yang terus bersahutan.
Pantai Muara Sukawayana bukan hanya sekadar tempat berkumpul, tetapi juga memiliki sejarah yang menarik. Sebagai muara dari Sungai Sukawayana, pantai ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat selama bertahun-tahun. Legenda lokal menyebutkan bahwa pantai ini pernah dikunjungi oleh Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, yang konon membangun hotel di sekitarnya. Tak hanya itu, aura mistis yang menyelimuti pantai ini sering dikaitkan dengan kisah Nyiroro Kidul dan Prabu Siliwangi.
Mang Kudil, sosok yang dikenal sebagai penjaga tradisi dan sejarah lokal, berbagi cerita tentang bagaimana pantai ini telah menjadi saksi perjalanan waktu dan budaya masyarakat. Dengan penuh semangat, ia berkata, “Muara Sukawayana bukan sekadar bentangan pasir dan air, tetapi tempat yang menghubungkan kita dengan masa lalu, sejarah, dan kebersamaan yang terus kita jaga.”
Hari itu pun berakhir dengan penuh kehangatan dan rasa syukur, diiringi deru ombak dan kebersamaan yang semakin erat. Suatu momen yang tidak hanya menyatukan hati, tetapi juga menorehkan kenangan berharga tentang persaudaraan dan warisan sejarah yang tak lekang oleh waktu.